Selasa, 24 September 2013

Etika Profesi Akuntansi (Tugas 1)

Diposting oleh nadiapucino di 21.21 0 komentar
Tugas : 24 September 2013
Nama : Nadia Putri Dewinasari
Npm  : 24210897
Kelas : 4eb18

1.      Apa yang dimaksud dengan etika?
Jawaban:  
·     Kata etika berasal dari kata “ethos” yang dalam bahasa Yunani artinya “kebiasaan atau karakter” (Siagian, 1996: 3). Ia merupakan cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
·      Etika merupakan filsafat  atau pemikiran kritis  dan mendasar tentang  ajaran­ajaran dan  pandangan­pandangan moral (Suseno, 1987). Menurut  kamus  besar bahasa Indonesia (1995), etika ialah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
·        Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata etika mempunyai tiga makna yang salah satunya adalah nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Sedangkan menurut Bertens (2004: 32), arti etika dapat dianalisis dari dua sudut pandang, yaitu etika sebagai praksis dan etika sebagai refleksi. Etika sebagai praksis berarti nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktikkan atau justru tidak dipraktikkan walaupun seharusnya dipraktikkan. Sebagai refleksi, etika merupakan pemikiran moral. Dalam etika sebagai refleksi, kita berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa etika merupakan pedoman bagi seseorang mengenai baik buruknya atau benar salahnya suatu perbuatan.
·     Di Indonesia etika diterjemahkan menjadi kesusilaan karena sila berarti dasar, kaidah atau aturan, sedangkan su berarti baik, benar, dan bagus. Selanjutnya, selain kaidah etika masyarakat juga terdapat apa yang disebut dengan kaidah profesional yang khusus berlaku dalam kelompok profesi yang bersangkutan. Oleh karena merupakan konsensus, maka etika tersebut dinyatakan secara tertulis atau formal dan selanjutnya disebut sebagai kode etik. Sifat sanksinya berupa moral psikologi, yaitu dikucilkan atau disingkirkan dari pergaulan kelompok profesi yang bersangkutan.
·    Menurut Aristoteles: di dalam bukunya yang berjudul Etika Nikomacheia, Pengertian etika dibagi menjadi dua yaitu, Terminius Technicus yang artinya etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia. dan yang kedua yaitu, Manner dan Custom yang artinya membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.

 2.      Bagaimanakah tahap perkembangan moral, karakteristik individu, dan variabel struktural mempengaruhi  keputusan manajer untuk  berprilaku etis dan tidak etis?
 Jawaban :
Perkembangan moral merupakan karakteristik personal yang dipengaruhi faktor kondisional, hal ini terlihat bahwa perkembangan moral berkembang selaras dengan bertambahnya usia, dimana diasumsikan bahwa seseorang semakin banyak mendapatkan pengalaman dengan bertambahnya usia. Semakin baik perkembangan moral seseorang yang diukur dengan Defining Issue Test (DIT) (Rest, [1979]), maka semakin dapat berperilaku etis (Trevino, [1986]; Trevino dan Youngblood, [1990]). Namun demikian, hasil penelitian Sweeney dan Roberts [1997] menemukan bahwa perkembangan moral tidak berpengaruh terhadap perilaku etis.

Menurut Sweeney dan Roberts [1997] hal ini disebabkan adanya variabel kontinjen yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan etis seseorang. Faktor kontinjen yang dimaksud adalah faktor kondisional yaitu penghargaan (reward) dan sanksi (punishment) (Hegarty & Sims, 1978). Kedua faktor ini merupakan bagian dari kebijakan dan sistem pengendalian dalam sebuah organisasi. Individu yang menjadi sebuah anggota organisasi harus dibatasi oleh kebijakan yang dibuat oleh manajemen organisasi.

 3.        Apa kode etik itu dan bagaimana cara meningkatkan keefektifannya?
 Jawaban :
Kode etik ialah norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan  dengan kliennya, antara akuntan dengan sejawat, dan antara profesi dengan masyarakat (Sriwahjoeni, 2000).
Menurut saya cara meningkatkan keefektifan kode etik adalah dengan cara, setiap suatu profesi yang berkepentingan terhadap kode etik harus memenuhi prinsip kode etik, yaitu:
1.      Prinsip tanggung jawab
2.      Prinsip keadilan
3.      Prinsip otonomi
4.      Prinsip integritas moral

 4.        Bagaimana manager mengambil keputusan yang etis?
Jawaban :
 Keputusan etis merupakan suatu keputusan yang harus dibuat oleh setiap profesional yang mengabdi pada suatu bidang pekerjaan tertentu, contohnya dalam bidang akuntansi. Di Amerika pernah dilakukan survey O‟Clock dan Okleshen (1993) dalam Darsinah (2005) (dikutip oleh Devaluisa, 2009) yang menemukan bahwa profesi akuntan dianggap sebagai salah satu profesi yang paling etis. Oleh karena itu dalam membuat suatu keputusan etis, seorang profesional akuntansi pasti akan mengacu pada kode etik profesi.
Dua prinsip yang dapat digunakan sebagai acuan dimensi etis dalam pengambilan  keputusan (Nofieiman, 2006) yaitu :
a.       Prinsip Consequentialist Konsep etika yang berfokus pada konsekuensi pengambilan keputusan. Artinya ialah keputusan  dinilai etis atau tidak berdasarkan konsekuensi (dampak) keputusan tersebut.
b.  Prinsip Nonconsequentialist Terdiri  dari rangkaian  peraturan  yang  digunakan sebagai  petunjuk/panduan  pengambilan  keputusan  etis dan berdasarkan alasan bukan akibat (konsekuensi).
a)   Prinsip Hak  Menjamin hak asasi manusia. Hak ini berhubungan dengan kewajiban untuk tidak saling  melanggar hak orang lain.
b)     Prinsip Keadilan  Keadilan biasanya terkait dengan isu hak, kejujuran,dan kesamaan
Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku etis adalah sebagai berikut :
1.      Tekanan atasan terhadap karyawan yang menyangkut perintah melanggar aturan.
2.       Pengaruh rekan kerja, atasan dan pasangan perkawinan.
3.       Sistem informal dalam perusahaan.
4.        Kondisi kritis perusahaan.

 5.       Jelaskan faktor-faktor yang menentukan intensitas etika dan dari keputusannya!
Jawaban :
Banyak berbagai pertanyaan mengenai “faktor-faktor apa saja yang menjadi penentu atau mempengaruhi pengambilan keputusan tidak etis atau pelanggaran terhadap etika” (Hegarty dan Sims, 1978). Trevino dan Youngblood, [1990] menyatakan bahwa terdapat dua pandangan mengenai faktorf aktor yang mempengaruhi tindakan tidak etis yang dibuat oleh seorang individu. Pertama, pandangan yang berpendapat bahwa tindakan atau pengambilan keputusan tidak etis lebih dipengaruhi oleh karakter moral individu. Kedua, tindakan tidak etis lebih dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem reward dan punishment perusahaan, iklim etis organisasi dan sosialisasi kode etik profesi oleh organisasi dimana individu tersebut bekerja.
Faktor-faktor karakteristik individu yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis antara lain tahapan perkembangan moral (Trevino, [1986]; Trevino dan Youngblood, [1990]), gender (Hegarty dan Sims [1978]), locus of control (Hegarty dan Sims [1978]; Jones dan Kavanagh, [1996]; Trevino dan youngblood, [1990]), sifat Machiavellian (Richmond, [2003]; Hegarty dan Sims, [1978] dan Jones dan Kavanagh, [1996]).Faktor organisasional, kultural atau situasional, yang dianggap berpengaruh antara lain persaingan (Hegarty dan Sims [1978]), pengaruh managerial organisasi (Jones dan Kavanagh, [1996]), Kebijakan organisasi (Hegarty dan Sims [1979]), pengalaman kerja (Jones dan Kavanagh, [1996]), dan sistem reward (Hegarty dan Sims [1978]). Variabel-variabel tersebut diprediksikan memberikan pengaruh pada pengambilan keputusan etis seorang individu.

Kondisi yang diperlukan untuk memasukkan etika kedalam pengambilan keputusan, yaitu :
     (1)   kultur organisasional harus mendukung pembuatan keputusan etis
     (2)   manajer harus memilikialat (ethics tools) untuk melakukan evaluasi terhadap dimensi etika dari suatu keputusan.

Sumber :
  1. http://stiepena.ac.id/wp-content/uploads/2012/11/pena-fokus-vol-2-no-1-1-10.pdf
  2. https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=15&cad=rja&ved=0CEcQFjAEOAo&url=http%3A%2F%2Fjimfeb.ub.ac.id%2Findex.php%2Fjimfeb%2Farticle%2Fdownload%2F309%2F256&ei=y3pBUruhBI_QrQfiloCABQ&usg=AFQjCNFeB6vbQw2IBCJpR4-4SZECrcvVSA&sig2=gYafiA2WIC3Qd2n8Wze9cg&bvm=bv.52434380,d.bmk
  3. http://virgyviolet.blogspot.com/2012/11/etika-profesi-akuntansi.html
  4. http://smartaccounting.files.wordpress.com/2011/03/k-amen04.pdf



 

nadiapucino Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea